Thursday 21 December 2017

Sekuncup Surat Untuk Sang Mantan


    Hai kamu, kamu dan kamu lah masa lalu ku. Kau lah cinta pertama yang pernah membuat ku sangat terkagum-kagum kepada mu. Kau lah yang pernah merasa singgah dalam kehidupan ku walau hanya sekejap dalam kedipan mata. Kaulah obat perindu ku dalam kesepian, kau juga lah obat dalam kesedihan ku, membuat ku tertawa itu hal yg mudah untuk ku tersenyum kembali. 

    Aku pergi, ia karena untuk menyadarkan kau agar menghargai apa yang kau miliki sekarang. But, itu tidak membuat mu sadar melainkan justru kau setajam pisau yang baru diasah. 

    Kemudian datang lah seorang laki-laki yang berusaha memasuki ruang hati yang kosong, berusaha menjadi laki-laki untuk masa depan ku yang mapan. 
    Aku sengaja menulis kan surat cinta ini sebagai ungkapan rasa terima kasih ku karena kau sudah sempat singgah dalam hidup ku, sudah mewarnai kehidupan ku yang kini aku sebut masa lalu ku.
    Bukan niat untuk mengenang masa lalu ku dan mengabaikan masa depan ku, aku hanya berbicara yang kini tak bisa dibisa dipungkiri kalau sebelum aku menemukan masa depan ku, tetapi kaulah masa lalu ku , yang tanpa bersedia hadir dalam kehidupan ku. Mengusapkan semua air mata yag menetes dalam kesedihan. Memeluk ku disaat aku rapuh dalam kegilaaan dunia yang kian semakin ropang.
    Kau lah masa lalu yang pernah menjadi tempat tumpahan segala kesedihan, kebahagiaan, curahan hati dan sekaligus menjadi tiang penyangga disaat aku rapuh dan terjatuh.